Rabu, 27 November 2013

Esensi Bunga

"Bukan bunga yang mampu menggoyahkan tekadku,  tapi usaha dan kata-katamu."


Setelah keluar dari kamar mandi, aku  menuju ke kamar. Aku terkejut melihat ada seikat bunga mawar merah dan putih yang dirangkai cantik tergeletak di depan pintu. Penasaran, aku ambil  bunga itu. Ada note disana, tapi tidak ada nama si pengirim. Hmm…Misterius. Tapi, sepertinya aku tahu siapa si pengirimnya. :)

Jadi teringat waktu pertama kalinya aku diberi bunga oleh si pacar. Emm…Mantan pacar tepatnya. Dulu banget sih, ceritanya waktu itu aku sudah menyatakan putus dengan dia. Di bulan Januari. Ya di bulan Januari. Aku tahu, saat itu pasti berat banget buat dia nurutin maunya aku gimana. Hubungan yang saat itu kira-kira sudah 2.5 tahun kami jalani bersama, memang sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Namun, bulan Februari, tepatnya di hari valentine (mainstream banget ya…) dia datang ke kost untuk ngajak balikan sambil ngasih aku seikat bunga.  And he said, “Mau nggak kita mulai dari awal lagi?”


Hati seorang wanita itu mudah banget diluluhkan, setuju nggak? Nggak sampai hati lihat mukanya yang memelas penuh harap dan memohon untuk balikan. Tapi sayangnya hati ini sudah bertekad untuk menyudahi hubungan kami. :(

Tapi guys, bunganya nggak aku kembaliin. Bukan karena bunganya cantik. Tapi karena aku menghargai dia udah beliin itu buat aku. Kasihan kan, kalau cintanya ditolak, tapi bunganya juga ditolak? :D

Jujur ya, sebenarnya aku ini bukan orang yang suka diberi bunga. Apa sih esensi dari “memberi bunga”? Biar romantis? Buat memikat hati wanita? Buat aku, nggak romantic sama sekali. Nggak bisa merubah apapun dengan membawa bunga. Bahkan setelah aku dikasih bunga, aku nggak tahu bunga itu mau diapakan. Mau aku buang sayang, mau ditanam lagi kok hasilnya malah layu. Pada akhirnya bunga itu aku masukin ke botol AQU* yang aku potong botolnya, lalu aku kasih air. Paling nggak bunganya masih bisa bertahan sampai mekar, kelopaknya sampai lepas, dan pada akhirnya layu atau mati juga. Haha… Kok malah ngrepotin ya kalau dikasih bunga.

Kesimpulannya, sampaikan saja apa maksudmu dengan cara-cara yang lebih cerdas lainnya. First, nggak perlu ngeluarin buat beli bunga yang kurang bermanfaat. Toh abis itu bunganya nggak bisa bermanfaat dalam jangka panjang kan?!

Lebih baik coba pakai yang satu ini. Ini adalah 3 kata ampuh untuk menyatakan sesuatu :
  •  Sorry
  • Terimakasih
  • Please


Dan semakin banyak komposisi diatas, apa yang ingin kamu sampaikan akan lebih bermakna. 3 unsur kata itu berarti, Sorry : melihat kekurangan diri sendiri. Terimakasih : melihat kelebihan orang lain. Dan please : berarti mengharapkan sesuatu yang baik di masa depan. Menurutku ini lebih efektif dalam menyampaikan sesuatu tanpa harus pakai bunga, yang pada akhirnya hanya akan masuk ke dalam sampah.



PS : Untuk aku, lebih baik kasih aku bunga kamboja yang punya warna kelopak yang berbeda.  haha... believe me, it will be melting me...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar