"Bersama suami bule-ku, kami akan keliling dunia. Paling tidak 30 negara di dunia." :D - Miss Dream List
BULE - menurutku adalah sesuatu yang menarik menari dan menarik. Menarik
untuk dipelajari bahasanya, menarik untuk belajar budayanya, dan
tentunya menarik untuk diambil hatinya. Hehe... Dalam "dream list" yang aku buat, di salah satu lembar, disana aku menyatakan bahwa aku ingin memiliki suami "BULE". Dan diakhir "dream list" aku menulis : bersama suami bule-ku, kami akan keliling dunia. Paling tidak 30 negara di dunia. Dan sampai detik ini, aku masih mendambakan bule. Namun, bagaimana dinamika kehidupan dan cinta yang ku alami dengan bule sejauh ini?! Mungkin cinta ini tak begitu
bermakna, hanya untuk dinikmati dan dikenang saja.
Pertama dekat dengan seorang Bule adalah bule Perancis, yang dulu aku ketemu dia di Jakarta. Saat itu aku sedang liburan ke Jakarta dan dia sedang singgah di Jakarta untuk transit ke Bali. Dia adalah traveller. Menariknya adalah dia telah menabung selama 2 tahun untuk keliling dunia selama satu tahun. Kereeenn! Aku juga mau dong diajak keliling dunia, kakak...!:P Saat itu dia mengatakan bahwa dia menyukaiku dan ingin menjalin hubungan denganku. Untuk itu dia mengajakku ke Bali selama 2 minggu untuk sekedar menikmati liburan bersama. Tapi sayang sekali, aku harus menolak ajakannya, dan buat dia hal itu berarti aku menolak cintanya. :(
Tapi terimakasih telah membuah hari-hariku di Jakarta menjadi liburan yang sangat menyenangkan. :)
Selanjutnya adalah Bule Perancis juga. Awal aku mengenalnya saat itu adalah ketika dia tertarik dengan teman satu organisasi denganku, sebut saja S. Dan S selalu bercerita tentang si Bule padaku. Tapi, setelah lama berselang, si S yang sudah punya pacar ini menjauh dari dari rayuan si Bule. Di lain organisasi, ada sebuah party yang ternyata mengundang aku dan si Bule ini untuk hadir. Yang akhirnya party itulah yang mengawali cerita anita dengan si dia.
Aku dan dia bertemu, bicara, makan bersama, makan BBQ dan bakso sepiring berdua. Dan saat itulah aku tertarik dengan dia. Namun, saat aku tidak cukup percaya diri untuk mendekati dia. Karena dia pinter bangeeet... Cara bicaranya menunjukkan dia cerdas. Cara berperilakunya menunjukkan dia bukan bule bodoh seperti yang lainnya, orang yang bersemangat, friendly - tidak seperti bule-bule perancis yang individualis lainnya. Sedangkan aku merasa ciut. Merasa nggak percaya diri. *fu_k up* Come on... Pernah kan kalian mengalami hal demikin, dimana kalian merasa nggak percaya diri untuk menarik perhatian pasangan?!
Keadaan sangat berbeda di party selanjutnya. Mungkin karena waktu telah meluluhkan segalanya. Meleburkan keraguan dan ketidakpercayaan. Kami semakin dekat saja. Tapi, sang Maha Cinta benar-benar membantingku saat itu. Cerita yang kuharapkan memiliki akhir yang indah ternyata tidak seperti kenyataan. Malam itu adalah malam terakhir aku berbicara dengan dia. Malam itu adalah terakhir aku menyentuh pipinya dan tersenyum padanya. Malam itu adalah saat terakhir dia membuat hatiku berbunga-bunga. Dan malam itu juga adalah saat-saat terakhir sebelum dia menjatuhkan harapanku. Sangat sangat sangat menghancurkan hatiku. Di saat aku sudah peduli tentang dia, membuka hatiku untuk dia, dia malah membiarkanku mencari-carinya, dan dia meninggalkanku begitu saja sejak malam itu dengan ciuman manisnya. Dan baru aku tahu ternyata dia sudah kembali ke Perancis, tanpa memberitahuku sama sekali. :( Ini PHP kelas berat brooh...:(
*Tapi sampai saat ini, dia masih berkomunikasi denganku, dan tidak pernah ku tanyakan tentang malam itu lagi.* We're truly just friend now...
Perancis, Perancis, dan yang ketiga adalah Perancis juga.
Dia memang lahir di Perancis, namun sudah sejak 17 tahun dia tinggal di Belgia. Aku sering melihat dia di spot mahasiswa di UGM. Namun, aku sama sekali tidak tertarik dengan dia. Hingga akhirnya, dia mengawali bicara dengan menanyakan beberapa kalimat dengan bahasa Indonesia. Lama bicara dengan dia, aku belajar bahasa Perancis dari dia. Lalu dia bertanya, "Apa kamu besok punya waktu untuk bicara?" lalu kami memutuskan untuk bertemu di sebuah cafe di lantai 8 dimana dia bisa melihat luas dan padatnya kota Yogya. Waktu itu aku baru tahu setelah dia bilang bahwa hari itu adalah ulang tahunnya, dan dia tidak punya cukup banyak teman untuk merayakan ulang tahunnya. Tentu saat itu aku menawarkan, "So, let's make a party!" Semua berawal dari hari itu. Sekian minggu kami menikmati hari-hari bersama, suatu malam aku mengudang dia untuk datang ke sebuah club dengan teman-teman bule sekampusku.
Lelah aku berdansa dengan dia (he teach me dancing actually), lalu aku duduk dan ku sandarkan kepalaku di bantalan sofa. Disampingku dia bertanya, "Anita, why you never kiss me?" Dan saat itu aku sangat terkejut dia bertanya seperti itu. Dan tanpa pikir panjang aku bilang, "Why you ask me like that? Because i have boyfriend." Singkatnya, dia marah karena merasa selama ini aku telah PHP terhadap dia, menikmati malam-malam bersama tanpa ku ceritakan bahwa aku telah punya pacar.
Dan malam itu dia menyatakan bahwa dia cinta aku, "I'm full of hope, now. I have desire of you, Anita. And i think we gonna make something wonderful if we're together. Can you imagine that?!" lalu dia melanjutkan, tidak ada masalah dengan kita selama kami bersama akhir-akhir ini. and in the end, dia memberikan pilihan solusi untukku agar aku segera memutuskan pilihanku. 1. Aku memilih pacarku, tidak berhubungan bahkan tidak berteman dengan si Bule. 2. Aku pilih si Bule tapi aku harus memutuskan pacarku. 3. Si Bule dan aku harus bertemu dengan pacarku, agar pacarku mengijinkan kami menjalin hubungan dan 4. Aku tidak memilih keduanya.
CRAAAPPP...
Singkatnya aku pilih yang pertama. Benar saja, dia sekarang menjauhiku. Kami hanya bertemu dan berkomunikasi dengan secara profesional sesuai tuntutan peran kami masing-masing disebuah program produksi karya seni. Aku menyayangkan hal ini...
Alasan aku ingin sekali menulis "dinamika kehidupan dan cintaku" kali ini adalah aku merasa konyol dengan cara-cara Tuhan mengenalkan aku dengan para bule-bule ini. Ya, aku sangat mengaharapkan salah satu dari mereka menjadi bagian penting dan serius dalam kehidupanku. Tapi di saat aku ingin mencoba ternyata malah dia meninggalkanku. Disaat ada yang begitu mencintaiku, i can't be together with him. Oh, Tuhan...Kau memang Maha Cinta. Dan untuk kesekian kalinya, aku sangat menikmati dan memaknai jalan hidupku ini. Jatuh bangun, senang, bahkan PHP akan ku terima dan ku maknai sebagaimana mestinya.
Tak hanya bule Perancis yang Tuhan tawarkan padaku. Dimaraknya K-pop di Indonesia, Tuhan telah mengirimkan hambanya dari Korea untuk mencuri hatiku, sedang berusaha meluluhkan hatiku. Hahaa... Dalam sebuah party dengan para bule-bule, aku dan dia akhirnya dipertemukan. Dalam sekali pandang, kamu akan bilang, "menarik", "cakep, keren". Sekali pegang, kamu akan bilang, "Seksi", "Sixpack". Dan kalau kamu semakin kepo kamu akan bilang, "wow". Kalau kamu makin matre, kamu akan bilang "Aku akan bahagia." haha...
I promise you, buat kamu-kamu yang suka k-pop. Bagi kamu penggila cowok korea, monggo direbut saja hatinya. Kali ini sepertinya saya tidak tertarik sama sekali. Kalaupun aku brharap mampu memikat laki-laki pada party itu, aku hanya berharap bule eropa. Bukan bule korea. Haha... Aku masih tersenyu-senyum sendirian kalau aku mengingat saat dia mencoba merayuku dan mengatakan bahwa dia menyukaiku. But, thanks to loving me. :)
Begitulah kisah si Anita dengan para bule-bule. Aku harap masih ada cerita menarik yang memiliki akhir yang lebih luar biasa suatu saat nanti. Oh...Maha Cinta. Aku suka skenario-Mu...!!
PS : sorry i can't show you their wonderful picture with me...:P
Tidak ada komentar:
Posting Komentar