Sabtu, 08 Juni 2013

Sumpah Parah


8 Juni 2013 Pagi
Hari ini interview Tatib simfoni 2013. Wish me luck, ya…!

PS : tatib itu adalah tata tertib simfoni (nama lain dari ospeknya FEB UGM) yang kerjaannya marah-marah kalau kita nggak tertib sama pearturan.

Setelah interview :
Gileeekkss….aku baru keluar dari ruangan nih. Interview kali ini sangat-sangat memalukan. Interview paling memalukan sepanjang sejarah Anita Riadclifffe. Memang sih, ini kesalahanku.

Friend : Gimana tadi interviewnya? Me : gagal sepertinya. Friend : kok bisa? Cerita dong!


Iya, ‘sepertinya’ gagal. Coba bayangin ya, mau interview aku nggak persiapan sama sekali. Bahkan malam sebelumnya begadang sampai mataku ini bengep. Efek ngantuk dan nggak bersemangat sampai kebawa-bawa tuh ke kampus. Jadi blank  nih, nggak bisa mikir apa-apa. Kreatifitas nyangkut entah dimana. Sial…

Tatib : apa kepanjangan simfoni?
Dalam hati aku bilang : mampus gue -____-“ kepanjangan simfoni aja lupa!!!!

Tatib : apa tema simfoni tahun ini?
*AARGHH...pengen masuk dalam selimut lagi deh rasanya, aku nggak tahu!!!!

Ini adalah pertanyaan tatib paling aneh : Koor tatib tahun 2011 siapa namanya?
Rasanya pengen bilang : Harus tahu banget ya?

Masih ada pertanyaan yang – sumpah ya – aku lupa dan nggak tahu itu jawabannya harus nyari di jerami yang mana.

Friend : Parah lo. Malu? Me : Enggak. Namanya juga nyoba. Salah aku juga sih, nggak kepo sebelum interview. Haha… Friend : Lo tuh ya, malu-maluin gue aja yang jadi temen lo. *ketawa guling2*  Me : lempar sandal mau??!

Tapi untungnya, temenku si Dino udah wanti-wanti sehari sebelum interview. “Hafalin dulu tuh jajaran dekan! Mulai dari dekan sampai sekretaris jurusan.”
And, finally they asked me. And aku bisa jawab dengan lumayan. Lumayan  tertatih-tatih maksudnya. Haha… Oh my God,  I think I have to check my head! Kenapa aku pelupa banget! By the way, thanks ya Din.

Biasanya nih ya, kalau mau interview, jauh-jauh hari udah aku persiapkan, seperti kepo sana sini, cari tahu segala hal mengenai recruitmentnya dan cari tahu job qualification yang dibutuhkan oleh si pewawancara. Selama ini sih aku belum pernah ngelamar suatu event atau organisasi, wawancara, dan hasilnya negative. Pasti selalu diterima. Yak arena kepo itu penting sebenarnya. Kepo itu menunjukkan niat kita untuk bergabung, berpartisipasi, dan berkomitmen dengan organisasi atau apalah itu yang akan kita lamar. Selain itu, cara berbicara dan sikap kita juga menggambarkan seperti apa kita. Dalam wawancara emang nggak boleh bohong, tapi harus bisa mengemas hal yang nggak kita tahu misalnya atau kekurangan kita menjadi keunggulan.

Misalnya seperti ini nih.
Mereka : “Apa sih kekurangan kamu?”
Kamu bisa jawab dengan : “Saya sering lama dalam menentukan suatu keputusan. Tetapi saya lama karena saya meikirkan banyak hal dan memandang suatu masalah dari berbagai sudut pandang, dan saya ingin memastikan bahwa keputusan yang saya ambil adalah keputusan yang paling benar.”

Nah, dari jawaban itu yang sebenarnya menggambarkan kelemahan kamu, tapi lawan bicara kamu akan menangkapnya sebagai keunggulan kamu. Seperti itulah wawancara. Seperti menawarkan barang, tapi kali ini menawarkan siri kita. Tunjukkan hal-hal yang positif saja, tapi tetap jujur.

Mengenai diterima dan tidaknya jadi tatib, aku jadi negative thinking nih. Tapi yasudahlah. Nothing to lose for trying tatib interview, right?!

Setelah seharian mengingat-ingat interview tadi, rasanya malu juga.
But, yasudssslah…Take easy, Men! Life is Never Flat.


***P.S. : Pada akhirnya aku diterima sebagai staff tatib...syukurlah...semoga bisa belajar banyak hal dari yang satu ini***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar