Selasa, 20 Agustus 2013

Twivortiare Comes True



Honey,
Terimakasih kamu adalah Beno-ku yang membuat twivortiare nyata dalam hidupku. Dan menjadikanku Alex yang lebih baik.


Terimakasih ya....

Selama ini kamu memberiku kesempatan untuk melimpahkan perhatian, dan kasih sayang. Semua ini adalah wujud tulus terimakasihku atas kasihmu. Kamu yang membuatku harus berlari mengejar dan mengerti cinta, yang selama ini mengejarku. Kamu bukan laki-laki yang mudah untuk ditakhlukan dan mudah untuk didapatkan. Tapi aku suka...

 Terimakasih Hon, kamu menjadi problem solver-ku selama ini. Pengingatku disaat aku selalu lupa dengan hal kecil, obat penenangku saat kamu memelukku, dan kamu yang selalu menemamiku dalam "lima menit-lima menit" terakhirku-ku. Awal pertemuan kita bukanlah dari sesuatu yang indah, tapi semoga kita memiliki akhir yang berbeda. Terimakasih atas pengorbananmu dan janji-janjimu, permintaan-permintaanku yang sulit kamu jalani untuk satu hati ini.

Aku yang dulu bukanlah aku yang sekarang. Kabut gelap masa itu sudah berangsur-angsur redup, dan kini mulai menampakkan auranya lagi. Belenggu cinta lama yang sempurna pun masih mengikatku erat-erat. Lalu kamu melepasnya pelan-pelan, membebaskanku dengan indah kasihmu.

Aku bahagia sekali saat kamu mau menemaniku ke Karimunjawa, Hon. Kehadiranmu lebih dari segalanya, meskipun kamu membuatku marah malam itu. Tapi kamu jadi tahu, aku nggak mau kehilangan kamu. kalau kamu tahu, Nyamannya aku saat bersamamu, mengalahkan aku dengan siapapun, Hon. Baru kali ini aku merasakan nyaman bahkan disaat kita saling menemani dalam keadaan diam.

Terimakasih kamu memberiku pengertian dan meladeni rasa cemburuku yang berkoar-koar, dan meredamkannya, sebelum aku benar-benar memberimu kepercayaan saat itu. Tapi kini ku coba mempercayaimu menjaga komitmen kita. Aku benar-benar kecanduan kamu, Hon... candu berat...

Selama aku bersamamu, aku selalu belajar kamu, Hon. itu yang membuatku nyaman di sampingmu, menemanimu. Aku belajar bahasa perasaanmu. Aku belajar apa yang membuatmu suka dan benci. Hingga saat ini...

Meskipun semua wedges, short dress, make up ku selalu kontras dengan sandal gunung dan t-shirt-mu, tapi kita tak pernah membatasi satu sama lain... Aku suka kamu yang seperti itu. Kita tidak pernah ada masalah dengan pendapat orang, karena cinta ini kita yang punya.

Jangan tanyakan "Sampai kapan" lagi ya...
Tuhan itu satu, kita yang tak sama...
Waktu hanyalah sebuah perselisihan, tapi matahari tetap sama...
Meskipun alam dan waktu seolah tak ingin menyatukan kita, tapi hati kita itu sama...
Kita begitu berbeda dalam semua, kecuali dalam cinta...

Love,
Anita Riadcliffe

P.S : I Love You, Dams...





Tidak ada komentar:

Posting Komentar