Kamis, 01 Agustus 2013

Cara Menghadapi Orang yang Nggak Pernah Bilang MAAF

"Susah?! Seberapa besar sih, reputasi yang dipertaruhkan untuk bilang maaf?"
Percaya tidak, ada manusia yang tidak bisa mengungkapkan perasaannya secara langsung? Misalnya mereka yang tidak bisa mengucapkan ‘maaf’ atau terimakasih. Bahkan ada yang tidak bisa mengatakan ‘I Love You’ kepada pasangannya. Bisa jadi ‘penyakit’ ini karena gengsi yang terlalu besar atau rasa grogi atau malu yang berlebihan kepada lawan biacara. Bukannya mereka tidak bisa mengucapkan kata itu secara verbal, tapi tidak bisa mengendalikan emosi di sebuah keadaan tertentu. Lalu bagaimana menghadapinya versi Anita Riadcliffe? 



Aku menemui beberapa orang yang tidak pernah mengatakan maaf . Sebut saja beliau E. Si E ini kalau melakukan kesalahan, hanya menyatakan pembelaan diri atau alasan mengapa kesalahan itu terjadi. Misalnya : Seseorang memintanya untuk menjemput si B di sekolah, namun lama ditunggu-tunggu ternyata si E ini tidak datang juga. Karena kesal, si B akhirnya pulang dengan jalan kaki. Ketika mereka bertemu, si B menanyakan kenapa dia tidak dijemput, si E ini tidak menyatakan maaf. Tapi menjawabnya dengan : “Lha tadi masih ada tamu, gimana mau jemput. Ya aku nggak bisa jemput. Ya sudah, istirahat dulu. Besuk aku jemput.”

Pernah tidak bertemu dengan orang-orang seperti itu? Bagaimana menyikapinya? Tebakanku, kalian sebel, bete, pengen marah-marah ya?! Udah tahu salah, nggak mau minta maaf. Nah, pernah tidak mencoba untuk melihat masalah diatas dengan sudut pandang yang berbeda?

Coba artikan kalimatnya seperti ini :
 “Lha tadi masih ada tamu, gimana mau jemput.
Translation : maaf ya, ini alasanku.
Ya aku nggak bisa jemput.
Translation : jadi aku tidak bisa menjemputmu.
Ya sudah, istirahat dulu. Besuk aku jemput.
Translation : Aku janji, tidak mengulangi lagi.

Ya begitulah caraku menghadapi Ibuku yang saat itu tidak bisa menjempuku pulang dari sekolah.

Atau saat kamu berhadapan dengan kekasihmu. Ini ceritanya kamu lagi marah sama dia. Tapi dia nggak bilang ma’af. Atau barang kali dia nggak peka dengan perasaanmu. Tapi yang terakhir itu yang lebih nyebelin daripada yang pertama. Nah, daripada kamu ngambek terus-terusan karena nunggu kata ma’af-nya yang nggak terucap, lebih baik kamu melihatnya dari sudut yang berbeda deh. Seperti dibawah ini :

Him    : “Sayang, udah di kos belum? Lagi apa?”
Dia manggil ‘sayang’ pasti karena ada maunya. Perhatikan perilakunya.
Him    : “Laperrr…mau ngajak makan bareng. Mau nggak?”
Translation : I’m sorry, I was a jerk.
Me      : “Mau makan kemana, Hon?”
Translation : I know you are sorry.
Him    : “Terserah, mau dimana?”
Translation : I’m really really sorry.
Me      : “Dipikir ntar aja ya, aku mau mandi dulu.”
Translation : I understand it’s your personality trait and I love you instead of it.
Him    : “Aku udah selesai main game-nya. Kalo udah siap berangkat, aku kesana.”
Translation : “I’m really apologizing here, please forgive me. Ok?”
Me      : Nanti aku sms…
Translation : Yeah…Everything for you.

 Semoga dengan cara-cara ini kamu bisa menyikapi perilaku mereka-mereka yang berkelakuan seperti ini ya. Dampaknya banyak kok. Kamu nggak akan menahan emosi yang seolah-olah mau meledak karena mereka yang ‘nggak tahu diri’.
Pesanku saat kamu salah : Akui kesalahanmu, lalu minta maaf. Kalau ditanya alasan, barulah jelaskan alasannya. Kalau tidak diminta, jangan. Inilah yang membedakan antara meminta maaf dengan meminta maklum (harap maklum). Karena saat kita salah, ya sudah. Akui saja dan minta maaf. 

That's all from me. Semoga bermanfaat.

1 komentar:

  1. Ia akan menjadi senang untuk bertemu anda di sini dari Leila hanle
    Saya memohon maaf kerana pencerobohan ini, nama saya Leila hanle pada November 22, 1947 warganegara france oleh Penolong kewarganegaraan kepada kabinet Kementerian Dalam Negeri Benin berhampiran Perancis di mana saya berkhidmat selama 9 tahun. Saya telah berkahwin dengan si mati, suami saya Mouchali Belmachi kewarganegaraan Kuwait, bersara selepas dinasihatkan kepada SNB (National Bank of Switzerland). Saya terpaksa menghubungi anda dengan cara ini kerana saya mahu melakukan satu perkara yang sangat penting. Ia akan menjadi sedikit mencurigakan kepada anda dan saya tidak mengenal kamu. Saya sedang menghidap kanser otak yang sakit teruk, doktor yang merawat saya baru sahaja memberitahu saya bahawa hari-hari saya dikira kerana keadaan dihina kesihatan saya. Menurut apa yang Doktor wajar saya bola kini dipasang dalam sangkar saya, saya mempunyai penyakit ini selama lebih daripada 3 tahun. Saya seorang janda, dan saya tidak mempunyai anak. Saya bercadang untuk membuat sumbangan semua harta benda saya. Saya telah hampir menjual perniagaan saya, termasuk syarikat eksport kayu di Kanada di mana saya telah hidup selama hampir 30 tahun, sebahagian daripada wang ini akan pergi ke pelbagai persatuan, dan pusat-pusat bantuan untuk anak-anak yatim dan gelandangan. Saya tidak tahu apa bidang aktiviti anda berada, tetapi saya mahu untuk membantu anda. Sebagaimana yang dinyatakan dalam 2 Korintus 9: 7-8 (Setiap manusia perlu memberi apa yang dia telah memutuskan dalam hatinya, tanpa kesedihan atau paksaan, sebab Allah mengasihi yang memberi dengan kegembiraan.
    Mampu melakukan semua jenis rahmat untuk anda, bahawa dalam semua perkara, semua yang anda perlukan, melimpah ruah anda dalam segala perbuatan baik)

    Berikut adalah projek-projek saya untuk terwujudnya yang anda mesti membantu saya untuk memasang di negara anda:

    1- Pembinaan rumah anak yatim

    2- Bantuan janda wanita seperti saya

    3- Bantuan anak-anak yatim pergi ke sekolah

    4- Bantuan buta, tidak melupakan cacat

    5- Bantuan warga tua untuk makan


    Dolar telah ($ 2,500,000) Jika disimpan untuk projek pembinaan. Saya akan gembira untuk memberikan anda wang ini yang akan membantu anda dalam perniagaan anda, saya mohon anda untuk menerima ini kerana ia adalah hadiah yang saya berikan kepadamu dan tanpa meminta apa-apa sebagai balasan. Advantage semua hubungan saya telah berpuasa dan bulan berdoa meminta Tuhan saya untuk memberikan saya orang yang layak dan bertanggungjawab yang boleh membuat nasib saya kehendak saya
    Dan di sini saya telah mengenai niat baik anda Bahawa kehendak Tuhan dipenuhi pada anda.
    Memandangkan kesihatan dihina saya, saya tidak akan dapat berbuat apa-apa. Aku menderita dengan hebat dan saya sangat takut, saya tidak boleh tidur pada waktu malam seperti hari kerana saya tidak mahu mati tanpa dilakukan
    Saya fikir ia akan menjadi kacau-bilau. Sila hubungi saya secepat yang mungkin. Kerana ia adalah tuan yang mengarahkan saya kepada anda, saya ingin anda dapat membantu orang yang menderita dan terutama janda seperti saya saya meminta anda untuk menulis saya secara langsung di alamat e-mel saya: leliahanle821 @ yahoo .com
    Semoga ketenangan TUHAN menyertai anda

    BalasHapus