Senin, 23 Desember 2013

Aku Benci Dankin

"Individualis! Kapitalis! Kebiasaan ini harus berakhir!" - Anita

Kerja keraskuku dengan teman-teman sekelompok ini tidak akan pernah aku lupakan. Teman-teman kelompok mata kuliah "Business Planning" semster 5, kelas pak Boyke. Mereka ada 5 orang laki-laki dan hanya aku satu-satunya wanita di kelompok ini. Mereka yang tak pernah melihatku sebagai wanita. haha...Kampret... Selama 1 semester kami kami selalu kumpul bareng, senang dan susah selalu dinikmati bersama. dan tentunya kekonyolan dan keisengan mereka itu yang bakal selalu diinget. Oh...tak terlupakan.

Siapa aja mereka? Keisengan apaan sih?


Dede, dia ini orangnya kece banget, paling gabut kalo menurutku, tapi kalau dia udah mikir wah....kritis dan solutif. Kalau kita lagi kumpul, dia sering banget bilang "Mati gancang!" Ini umpatan favorit dia.

Yudha, Yudha ini paling ganteng, paling keren, motornya paling mahal, yg akhirnya jadi korban bully kami-kami ini karena dia sedikit pemalu, dan stay cool gitu.Yudha ini yang tugasnya broadcast kami untuk kumpul dan lain sebagainya. Dia yang paling inisiatif dan sadar deadline diantara kami. Tapi, karena Yudha yang BC, dialah yang selalu datang pertama di tempat kerja kelompok kami (di Dunkin Donuts) dan paling sering cuma dia yang beli donat atau sekedar beli minumnya doang. Haha....Sabar ya Yud...

Ada Iwan : Diantara kami semua, Iwan inilah yang menurut kami orangnya teoritis. Semua idenya atau ucapannya pasti berdasarkan sumber yang terpercaya. Haha...Sedangkan dan yang lainnya hampir praktisi. Hal ini yang sering menimbulkan konflik diantara kami. Bukan konflik sih, tapi sedikit perdebatan. Tapi, sisi baiknya, Iwanlah yang selalu menyelamatkan data-data kami dari ketidakpastian sumber data.


Ada si Jojo : Namanya Jonathan. Dia yang paling teliti diantara kami. Ngitung keuangan bisnis perikanan yang pusingnya minta ampun. 


Ricahk : Dia ini yang ahli di bagian operasi, dia pula yang selama ini jadi leader kami. Ngapain dan ngerjain apa hari ini, kami harus ngapain saja. Beres... Dan dia yang selalu bikin suasanya tegang menjadi santai dengan segala lelucon-leluconnya yang sumpah bikin ngakak. 


Dan yang terakhir ada Anita : Haha,... Satu-satunya wanita yang tidak pernah menjadi wanita saat bersama. --___--" 

Hampir setiap minggu kami ke Dunkin Donut's untuk ngerjain tugas weekly report dan business plan. Sebenarnya bukan karena kami suka nongkrong ditempat kece, mahal tapi nggak kenyang, dan gaul gilak itu. Tapi karena internetnya super cepat dan faktor OPEN 24hour itu. Jadi, ini juga alasan yang membuat kami-kami ini nggak mau buat beli produknya dunkin. Akhirnya yang lain pada datang nelat. Dan emang keberuntungannya si Yudha, so Yudhalah yang beli setiap pertemuannya. Haha...Kadang juga aku dan yang lain beli sih. Kasihan juga si Yudha,

Sekitar Pertemuan ke 5 atau 6, kami sudah mulai bosan dan mengeluh untuk membeli donatnya. Sedangkan pengunjung lain terkadang hanya menggigit donatnya sekali, lalu meninggalkannya begitu saja. Bagi kami-kami yang notabene mahasiswa, melihat makanan yang disia-siakan begitu saja rasanya pengen maki-maki tu orang yang beli. Nggak bersyukur tuh orang. Dan selalu jadi perbincangan dan lelucon kami saat melihat kebiasaan menyiksa makanan begitu.

Sampai suatu saat, seserang datang dan duduk disebelah meja kami. Menyalakan laptop dan memasang headset ke kupingnya. Tak lama kemudian si mbak-mbak karyawan datang dan memberikan 1 kue pisang coklat keju dan mochacino. kami tetep merhatiin. Dia memotong kue lalu dilahapnya. Sekitar 15 menit kemudian, dia pergi meninggalkan makanan dan minumannya. Iseng-iseng aku menawarkan untuk mengambil makanan dan minumannya. 

And do you know what?
SIKAAAATTT!!!
Haha...kebiasaan ini terulang beberapa kali di setiap kali pertemuan kami du dunkin. Hingga suatu saat, pernah ku temukan sebungkus donat yang berisi sekitar 3 donat besar yang masih dikemas rapi. Mungkin si pemiliknya lupa dan meninggalkannya. Haha...sekali lagi...SIKAAAT...Haha...gilakkk lah sama kalian itu.

Di pertemuan terakhir kami, akhirnya kami memutuskan untuk berpindah tempat agar tidak terulang kembali kebiasaan buruk itu. Memperbaiki kebiasaan baik kami melawan kebiasaan buruk orang-orang individualis dan kapitalis yang membuang-buang uangnya tanpa rasa syukur. Haaahhh...aku benci dankiin...!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar