Tanggal 17 Oktober
Konser NOAH di
Grand Pasific Yogyakarta, membuatku berfikir bahwa ada peluang untuk
mencoba-coba menjual bunga disana. Bersama 2 temanku, aku mencoba-coba
bagaimana sih jualan bunga itu. Tujuan utama hanya sekedar ingin tahu bagaimana
menariknya jualan bunga, karena aku melihat banyak mahasiswa yang sering sekali
menjual bunga untuk menjual bunga untuk mencari dana atau untuk bakti sosial.
Kali ini aku
mencoba menggunakan strategi differensiasi untuk menjual bunga. Yaitu dengan
menggunakan pakaian yang unik dan topeng. Seperti datang ke pesta topeng. Jadi,
kesan pertamanya menarik perhatian, menghibur (sedikitlah), dan baru mereka
membeli. Daripada sekedar menawari bunga, kami menunjukkan kesungguhan kami
menawarkan produk. Aku berharap itu berhasil.
Namun sayangnya,
salah satu temanku telat datang dan akhirnya untuk menawarkan bunga ke penonton
pun juga telat, penonton sudah pada masuk ke lokasi konser. Mulai sejak itu aku
udah negative thinking. Bukan negative thinking juga sih namanya, cuma
sekedar prediksi bahwa bunga ini nggak akan laku semuanya. Dan benar, Cuma terjual
bunga kurang dari 15 bunga. Namun, 1 rekanku mengingatkan, untuk positive thinking minimal balik modal,
tidak harus untung.
Yups…sampai disini
aku teringat akan etos kerja Sandiaga uno mengenai 4 AS ; Kerja Keras, Kerja
Tuntas, Kerja Cerdas, dan Kerja Iklas. Meskipun keterlambatan kami menunjukkan
bahwa kami kurang kerja cerdas. Dan yang kedua, mengenai teori ekspektasi,
dimana jika kita percaya bahwa kita bisa melakukan suatu pekerjaan dan memiliki
ekspektasi pencapaian tujuan tertentu,
maka akan memunculkan motivasi, dan akhirnya kinerjanya bagus.
Berpindah tempat,
akhirnya kami menjual bunga di Malioboro. Sayang sekali malam itu hujan,
sehingga sepi sekali pengunjung Malioboro, Kecewa sedikit membuat berat
langkahku, karena hanya terjual kekitar 10 bunga. Itu pun sudah termasuk
bantuan dari teman yang di parkiran untuk menjual bunga
Aku teringat,
sebelumnya jika ada yang menjual bunga, aku sama sekali tak tertarik untuk
membeli. Bahkan tak pernah dengan sengaja membeli bunga, kecuali malam yang
lalu, ketika ngobrol asyik berdua, ada seseorang yang menawariku bunga, lalu
aku bilang pada si penjual bunga, “Mas, Tanya ke dia (menunjuk yang
disampingku), mas mau beliim mbaknya bunga ndak? Gitu.” Akhirnya dia tersenyum,
mengambil dompet, dan membelikanku bunga mawar. :”>
Akhirnya, kami
menjual di Alun-alun kidul. Alhamdulillah, makin malam makin ramai akan
pengunjung. Dan yes, dapat bantuan dari
Bos-nya odong-odong untuk menjual bunga, akhirnya kami kayuhlah
odong-odong itu 2 kali putaran Alun-alun kidul. Yeah…hampir semua bunga
terjual. Larisss manisss….:D
Sisa sekitar 15
bunga di pesan seseorang untuk di rangkai dan diberikan untuk kekasihnya. So
Romantic…
Pengalaman menjual
Bungan dengan menerapkan Difference strategy dan 4AS, ditambah teori ekspektasi
yang dipraktekkan kepada penjual bunga. AHH…MANTAP…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar