Rabu, 24 Oktober 2012

Diferensiasi Strategi

Tanggal 17 Oktober
Konser NOAH di Grand Pasific Yogyakarta, membuatku berfikir bahwa ada peluang untuk mencoba-coba menjual bunga disana. Bersama 2 temanku, aku mencoba-coba bagaimana sih jualan bunga itu. Tujuan utama hanya sekedar ingin tahu bagaimana menariknya jualan bunga, karena aku melihat banyak mahasiswa yang sering sekali menjual bunga untuk menjual bunga untuk mencari dana atau untuk bakti sosial.

Kali ini aku mencoba menggunakan strategi differensiasi untuk menjual bunga. Yaitu dengan menggunakan pakaian yang unik dan topeng. Seperti datang ke pesta topeng. Jadi, kesan pertamanya menarik perhatian, menghibur (sedikitlah), dan baru mereka membeli. Daripada sekedar menawari bunga, kami menunjukkan kesungguhan kami menawarkan produk. Aku berharap itu berhasil.
Namun sayangnya, salah satu temanku telat datang dan akhirnya untuk menawarkan bunga ke penonton pun juga telat, penonton sudah pada masuk ke lokasi konser. Mulai sejak itu aku udah negative thinking. Bukan negative thinking juga sih namanya, cuma sekedar prediksi bahwa bunga ini nggak akan laku semuanya. Dan benar, Cuma terjual bunga kurang dari 15 bunga. Namun, 1 rekanku mengingatkan, untuk positive thinking minimal balik modal, tidak harus untung.
Yups…sampai disini aku teringat akan etos kerja Sandiaga uno mengenai 4 AS ; Kerja Keras, Kerja Tuntas, Kerja Cerdas, dan Kerja Iklas. Meskipun keterlambatan kami menunjukkan bahwa kami kurang kerja cerdas. Dan yang kedua, mengenai teori ekspektasi, dimana jika kita percaya bahwa kita bisa melakukan suatu pekerjaan dan memiliki ekspektasi  pencapaian tujuan tertentu, maka akan memunculkan motivasi, dan akhirnya kinerjanya bagus. 


Berpindah tempat, akhirnya kami menjual bunga di Malioboro. Sayang sekali malam itu hujan, sehingga sepi sekali pengunjung Malioboro, Kecewa sedikit membuat berat langkahku, karena hanya terjual kekitar 10 bunga. Itu pun sudah termasuk bantuan dari teman yang di parkiran untuk menjual bunga
Aku teringat, sebelumnya jika ada yang menjual bunga, aku sama sekali tak tertarik untuk membeli. Bahkan tak pernah dengan sengaja membeli bunga, kecuali malam yang lalu, ketika ngobrol asyik berdua, ada seseorang yang menawariku bunga, lalu aku bilang pada si penjual bunga, “Mas, Tanya ke dia (menunjuk yang disampingku), mas mau beliim mbaknya bunga ndak? Gitu.” Akhirnya dia tersenyum, mengambil dompet, dan membelikanku bunga mawar. :”>

Akhirnya, kami menjual di Alun-alun kidul. Alhamdulillah, makin malam makin ramai akan pengunjung. Dan yes, dapat bantuan dari  Bos-nya odong-odong untuk menjual bunga, akhirnya kami kayuhlah odong-odong itu 2 kali putaran Alun-alun kidul. Yeah…hampir semua bunga terjual. Larisss manisss….:D
Sisa sekitar 15 bunga di pesan seseorang untuk di rangkai dan diberikan untuk kekasihnya. So Romantic…
Pengalaman menjual Bungan dengan menerapkan Difference strategy dan 4AS, ditambah teori ekspektasi yang dipraktekkan kepada penjual bunga. AHH…MANTAP…


Tidak ada komentar:

Posting Komentar