Selasa, 28 Juni 2011

Krisis Kesopanan

Hai..hai…para mugle…ketahuan sekali ya, kalau saya ini sedang tidak ada kerjaan. Hampir setiap minggu di bulan ini saya sering sekali posting. Haha… Tapi akhir-akhir ini saya mulai menyibukkan diri untuk berlatih menjalankan mobil, bukan didoronglah ya… Selain itu juga shoping, untuk keperluan kuliah saya(maba, hadewh….), dan merajinkan diri untuk memasak. Kali ini saya akan menceritakan kejadian yang saya temuai saat pertama kalinya saya menggunakan transportasi kereta api ketika perjalanan dari Yogyakarta menuju Ngawi. Pertama kali??? IYA…haha…
Sebenarnya kejadian tanggal 25 Juni 2011 kemarin, tapi saya baru bisa berbagi cerita. Kereta Madiun Jaya – seperti biasanya – selalu dipenuhi oleh penumpang. Untung saja saat itu saya mendapatkan tempat duduk disamping jendela. Saya dan teman saya (inneke) disajikan sebuah pemandangan yang tidak menyenangkan dan mungkin juga para penumpang lainnya. Tepat di samping tempat duduk saya, seorang laki-laki kurus dengan seorang wanita gendut sedang berdiri. Tak hanya berdiri, dua orang yang saya kira adalah pasangan kekasih tersebut mengumbar kemesraannya di muka umum. Tak hanya bergandengan tangan atau hanya saling merangkul, keduanya juga saling membelai dan berciuman, berpelukan dan saling suap makanan dari mulut kemulut.
Bukan karena saya iri ya, para mugle. Tapi kita kan tinggal di Negara yang masih menjaga dan meninggikan kesopanan dan nilai kesusilaannya. Atau mungkin sekarang sudah berubah? Sangat tidak sopan sekali mengumbar asmara di tempat umum seperti itu. Jangan ditiru ya para Mugle.
Tak hanya berhenti disitu, setelah sampai di stasiun Balapan Solo, penumpang di depan kursi saya turun dan sangat berpeluang bagi kedua orang tersebut untuk di depan saya – tepat di depan saya.
Sial sekali sepertinya saya harus menyaksikan kemesraan dua sejoli yang cap ‘krupuk lembek’ itu. Huah…sepertinya saya ingin teriak, mual melihat mereka.
Langsung saja, tak lama setelah keduanya duduk, si laki-laki tungkring itu pun bersandar pada pundak di wanita,mlorot…mlorot…akhirnya bersandar juga di 2 guling empuk si Wanita gendut. Tak tinggal diam, si Wanita memeluknya dari belakang, dan menciumi keningnya. Yang makin membuat saya mual melihat tingkah keduanya, si Wanita malah ‘mlotot-mlototi’ komedo, bahkan membersihkan isi dalam hidung si Tungkring.
Wah…wah…wah…dasar anak muda tidak punya malu. Hampir setengan isi dari gerbong itu melirik dan menggeleng-gelengkan kepala kearah kami. Malu saya….maluu…*huaa…huaaa*
Akhirnya turun juga dan berakhirlah pemandangan tidak mengenakan dan ‘tekanan batin’ saya di kereta tersebut. Betapa leganya setelah turun dari kereta.
Buat para mugle, jangan pernah meniru adegan diatas, karena kita yang tinggal di Negara yang sopan  ini, tak sepantasnya mengumbar kemesraan kita di muka umum. Bahkan jika kita sudah berumah tangga sekali pun, tak sepantasnya kita melakukan hal tersebut. Silakan bermesra-mesraan di tempat yang telah disediakan – hotel misalnya. Hahaha….
Sungguh kasihan Negara ini, sudah krisis ekonomi, krisis makanan sehat, krisis orang jujur, masih saja mengalami krisis kesopanan. Paiaahhh…..

Ini dia hasil jepretan paparazi Riadcliffe,,,
*hohoho...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar