Kapan lagi Agung sebersahabat ini, Rugi nggak ikut naik - Agus Wicaksono
Pantai, pantai, pantai, bosan.. bosan... bosan... Akhirnya menjelang tanggal 17 Agustus 2014 melakukan pendakian ke Gunung Agung yang berada di Pulau Bali. Bersama teman-teman backpacker Indonesia regional Bali menuju puncak gunung Agung. banyak pertanyaan dari teman-teman yang ingin mendaki gunung ini dan akan ku jawab disini. Semoga membantu...
1. Lokasi?
Paling mudah adalah dengan menggunakan GPS atau Google Map, langsung saja temen-teman menuju ke Pura Besakih. Sebenarnya ada dua jalur yang saya tau. Pasar Agung dan Besakih, namun kali ini saya akan cerita jalur Besakih ya. Bedanya, Besakih itu bisa mencapai 3 puncak Agung, yang tidak bisa di temui melalui jalur Pasar Agung. Jalur pendakian beara di sebelah kanan pura, namun sebaiknya masih membawa mobil / kendaraan sampai ke parkiran pendakian.
2. Harus banget pakai porter? HTM?
Iya. Sebelum melakukan pendakian, silakan datang ke posko pusat informasi di sebelah kanan pura. Disana temen-temen diwajibkan memberikan informasi mengenai daftar anggota pendaki, alamat, dan membayar retribusi seiklasnya. Selain itu temen-temen akan mendapatkan guide dari posko ini. Harga untuk guide sendiri sekitar Rp 450.000 - 500.000 per rombongan. Sekali lagi PER ROMBONGAN, bukan per orang. Jadi akan murah sekali. Tugas guide kali ini adalah mengantar tamu/pendaki sampai puncak hingga kembali lagi ke bawah. Jangan sampai setelah sampai puncak, si guide turun sendiri. Kebetulan Guide - ku kemarin asik banget, mana mau bawain tas temen-ku yang sedang sakit, sabar banget.
3. Bersih nggak gunungnya?
Bersih banget. Mungkin ini adalah gunung paling bersih yang pernah ku temui. Meskipun di jalur pendakian ada tumpukan canang atau sejenis sesajen dan beberapa batu di dekat puncak banyak yang dicorat coret, seperti di 'batu tulis'. Semacam tebing batu di sebelah kanan jalur yang banyak coretan tangan jahil.
Bersih banget. Mungkin ini adalah gunung paling bersih yang pernah ku temui. Meskipun di jalur pendakian ada tumpukan canang atau sejenis sesajen dan beberapa batu di dekat puncak banyak yang dicorat coret, seperti di 'batu tulis'. Semacam tebing batu di sebelah kanan jalur yang banyak coretan tangan jahil.
Bali is An Offering |
4. Berapa lama pendakian?
Pada tidur di jalur... :( |
Kalau kata si mas Guide, pendaki yang 'normal' sih sekitar 7 - 9 jam tektok sampai puncak dengan istirahat wajar tanpa tidur. Kalau kami kemarin pendakian dimulai jam 7.30 malam, trekking santai sambil bercanda hingga di bawah batu tulis sekitar jam 2 malam. Kami sempatkan untuk tidur sejenak di semak atau di balik batu-batu. Karena sudah mengantuk karena efek dinginnya angin yang bertiup. Banyak juga pendaki saat itu yang sedang istirahat. Tapi aku saranin lebih baik tidak usah nenda, karena sedikit sekali lokasi yang bisa digunakan untuk bikin tenda. Setelah istirahat sekitar 1 jam, jam 3 pagi kami melanjutkan perjalanan hingga summit, tepat jam 6 pagi.
5. Bagaimana jalurnya? Susah nggak?
Treknya full nanjak. Nggak ada turunan sama sekali. Jalan datar hanya sekitar 5 sampai 7 meter saja. Selanjutnya jalan tanjakan terus. Jalur hutan mengawali pendakian, lalu jalanan tanah berbatu. Ketinggian sekitar 2400mdpl barulah pasir berbatu dan batu berpasir (beda yaaak). Jalurnya sangat sempit dan kanan kiri adalah jurang, sehingga teman-teman sebaiknya hati-hati saat melakukan pendakian malam.
Ketinggian 2800mdpl batu batuan berukuran besar hingga mendekati puncak. Menjelang puncak, tanah dan berbatu kecil licin sangat berbahaya jika kita tidak hati-hati. Apalagi sebalah kanan dan kiri permukaan tanah miring dan berbatu.
Jalur pendakian beberapa ada yang harus pakai tali, atau sebaiknya bawa webing kalau ke Agung. :) |
jalur menuju puncak |
6. Capek nggak?
Saat itu kami berempat dalam 1 mobil, cewek semua. Setelah turun dari gunung, kami setuju untuk kapok dan tidak lagi naik ke agung. Karena capeknya minta ampun, apalagi saat tujun jalurnya sangat licin dan dihiasi hutan-hutan yang menurut saya membosankan. Namun sehari setelah semua berakhir, masih ada rasa untuk menikmati Agung sekali lagi. hewhehehe
7. Cakep nggak pemandangannya?
Jalur pendakiannya HUTAN. Sudah tahu kan, bagaimana suasananya? nggak ada pemandangan yang bagus selama pendakian. Namun dari puncak, yaaa selayaknya pemandangan dari puncak gunung. Hehe....
Ada pertanyaan lain?
Cantiknyaaa... :P |
So beautiful |
Nggak kerasa capeknya kalau udah liat yang indah begini 'daah'... |
Rinjani mengintip |
Backpacker Indonesia regional Bali - nggak brasa ada di Bali dengan kalian :) brasa lagi di Jawa TIMUUUUR!!! |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar